Yayasan Pendidikan GKPS tidak pernah mau berhenti melakukan inovasi pada dunia Pendidikan, terkhusus Pendidikan di tanah Simalungun.
Ada banyak hal yang menjadi motivasi bagi Yayasan Pendidikan GKPS dalam membenahi dunia pendidikan. Salah satunya adalah memberi apresiasi atau penghargaan kepada para siswa yang telah berhasil mengharumkan nama sekolahnya terlebih nama Yayasan Pendidikan GKPS.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan GKPS dikemas secara sederhana pada tanggal 30 Januari 2021 di SMA GKPS 1 Pamatang Raya. Rangkaian kegiatan yang singkat – padat – bermakna ini dihadiri kurang-lebih 40 orang. Adapun diawali dengan ibadah pembuka oleh Pdt. Arifin Saragih dan Penginjil Lindewanti Purba, lalu disambut dengan kalimat motivasi dari Ketua Yayasan Pendidikan GKPS (Jepri Sipayung, M.Pd), yang mana pada saat bersamaan hadirin turut mendengar kesaksian ataupun celotehan singkat para siswa dalam proses mereka meraih kejuaraan.
Salah seorang siswa dengan gayanya yang antusias menceritakan bahwa dia sempat putus asa akan lomba yang diikutinya, namun dia selalu mengingat pesan gurunya yang mengatakan agar dia tidak patah semangat dan tetap berdoa. Siswa yang lain juga menyampaikan cerita yang sama namun dengan versi mengharu-biru, dia sempat meneteskan air matanya kala mengingat perjuangannya dalam proses kejuaraannya.
Selanjutnya, Puncak Acara yang paling ditunggu ialah pemberian penghargaan kepada para siswa berprestasi. Ada kurang lebih 32 Piagam yang dibagikan Yayasan Pendidikan GKPS kepada 19 orang siswa berprestasi. Siswa didominasi dari SMA GKPS 1 Pamatang Raya sebanyak 15 orang, dari SMP GKPS 1 Pamatang Raya, SMP GKPS 7 Raya Bayu dan SD GKPS Sibarou. Kegiatan pun diakhiri dengan makan bersama.
Pada akhirnya kita akan menyadari bahwa hidup adalah proses, dan belajar merupakan salah satu proses yang harus dijalani agar kita tetap bertahan hidup. Sebab dalam beberapa hal, kita hanya belajar untuk hidup bukan hidup untuk belajar. -Sekian-
“Hidup adalah Proses, Hidup adalah Belajar. Terkadang, kita hanya belajar bertahan hidup, bukan menghargai kehidupan. Kita hanya menambah tahun kehidupan, tapi tidak belajar untuk hidup sampai bertahun-tahun”